Sebelumnya, Hasto Kristiyanto pernah menyindir kandidat capres partai Nasdem, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait prestasi.
Baca Juga: Solusi Pemerintah Terkait Masalah BBM Hingga Listrik Dikuliti, Netizen: Periode Kedua ini Asal-asalan
Kemudian pada 2017 saat Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjabat, Sekjen PDIP menyindir PAN soal komitmen dukungan terhadap pemerintah, jangan hanya karena kursi menteri.
Selanjutnya, Hasto Kristiyanto mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sehingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terpancing.
Sementara itu, baru-baru ini PKS melakukan protes akibat kenaikan harga BBM, tak tinggal diam, melalui Hasto, PDIP mempertanyakan prestasi partai tersebut selama puluhan tahun memimpin Depok.
Menanggapi hal ini, Lukman Simandjuntak menilai bahwa PDIP akan kehilangan suara dalam pemilu mendatang, lantaran punya hobi menyerang partai lain.
"Suara nasional cuma 20%, plus hobi serang partai lain, di tangan Hasto, sepertinya PDIP bakal ambles kehilangan suara," ungkapnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Senin (19/9).
Suara nasional cuma 20%, plus hobi serang partai lain, di tangan Hasto, sepertinya PDIP bakal ambles kehilangan suara. ???? pic.twitter.com/kbky74ni2w
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) September 19, 2022Salah satu warganet setuju dengan pendapat Lukman, dan mengungkapkan bahwa tanda-tanda kejatuhan PDIP sudah terlihat, yaitu merasa paling hebat.
"Tanda2 nyungsep: jika hati dan ego sdh bicara merasa paling hebat dan benar, tinggal tunggu saja kejatuhannya," cuit akun Twitter @richo***.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid