Saking Akurnya, Istri Kedua Pamer Tidur Bertiga dengan Suami and Madu: Sebaik Itu Memang Istri Pertama

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 07:30 WIB
Saking Akurnya, Istri Kedua Pamer Tidur Bertiga dengan Suami and Madu: Sebaik Itu Memang Istri Pertama

Melalui caption unggahan, Lutfiana Ulfa menyebut dua wanita yang berfoto bersamanya adalah sosok-sosok yang saling memberi kekuatan.

"Saling memberi kekuatan.

"Each life is made up of mistakes and learning, waiting and growing, practicing patience and being persistent."

~Billy Graham~

(Kehidupan terbentuk karena kesalahan dan pembelajaran, penantian dan pertumbuhan, bersabar dan kegigihan)," tulisnya.

Lutfiana Ulfa lantas memuji sosok istri pertama Syekh Puji.

Ia memanggil wanita itu dengan sebutan cantik.

"In frame : ibu cantiknya anak anak @ummi_pujiono & kakak tertua panutan anak anak @meydora

MasyaAllah," lanjutnya.

Selain foto itu, belakangan ini Ulfa juga aktif membagikan aktivitasnya di media sosial.

Lutfiana Ulfa menyebut jika ia punya banyak rencana untuk 2023 ini.

Seperti yang ia ungkapkan dalam unggahannya pada 18 Maret 2023 lalu.

Baca juga: POTRET Transformasi Lutfiana Ulfa Istri Muda Syekh Puji, Nikah di Usia 12 Tahun Kini Jadi Mama Muda

"Istirahat bukan berarti berhenti, tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Setelah seharian bekerja & belajar dengan ditemani suhu panas kota Semarang , menepi sejenak sambil ngopi sore.

Lelah teralihkan dengan indahnya awan sore di kota semarang

MasyaAllah

2023 akan ada banyak rencana yang mendorongku untuk lebih belajar bersinergi & berkolaborasi.

Ada hal yang lebih penting dari sebuah hasil yaitu beberapa proses yang harus dilalui

Bismillah

"Do something today that your future self will thank you for”," tulisnya dalam unggahan tersebut.

Yang terbaru, Lutfiana Ulfa tampak menghadiri acara media dan influencer gathering pada Kamis 30 Maret 2023.

Acara gathering tersebut tampaknya merupakan inisiasi dari bisnis kaligrafi milik suaminya.

Sementara itu, Syekh Puji kembali viral akibat adanya laporan yang menyebutkan dirinya menikahi seorang anak berusia tujuh tahun.

Salah satu sosok yang melaporkan Syekh Puji bahkan merupakan keponakannya sendiri.

Kasubnit 1 Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Sunarno mengatakan, terdapat dua laporan yang diterima Polda Jateng terkait kasus yang menjerat Syekh Puji periode 2019-2020 yang lalu.

"Untuk pelapor, salah satu keponakannya sendiri," kata Sunarno, di Mapolda Jateng, pada Selasa (28/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, polisi tidak menemukan bukti-bukti yang mendukung atas laporan tersebut.

Baca juga: 5 Kontroversi Syekh Puji, Pernah Dibacok Orang & Gunduli Karyawan, Dituduh Nikahi Bocah Usia 7 Tahun

Hal itu membuat penyelidikan dihentikan.

"Karena tidak ada bukti pendukung, penyelidikan dihentikan," kata dia.

Namun polisi tetap mengundang Syekh Puji pada Selasa, 28 Maret 2023 lalu.

Syekh Puji keluar dari ruang pemeriksaan Polda Jateng dengan lemparan senyum.

Ditemani putri dan beberapa koleganya, syekh Puji melenggang hendak ke masjid Polda Jateng.

"Mau salat, bisa (wawancara) ke anak saya," ucap Syekh Puji kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).

Ia sempat melambaikan tangannya sebelum melenggang pergi.

Ia diapit dua perempuan lalu pergi, pakaian serba putih khas syekh Puji meninggalkan pemandangan kontras di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng.

Informasi yang dihimpun Tribun, Syekh Puji dipanggil polisi lantaran terkait kasus dugaan pernikahan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Bocah tersebut berinisial D dan masih berumur 7 tahun (kala itu).

Kasus tersebut sempat keluar Surat Perintah Penghentian Penyelidikan (SP3) pada 15 Juni 2020

Namun, kasus itu kembali mencuat menyusul adanya laporan dari suatu pihak.

Kasus itu kemudian digelar khusus pada hari ini.

Pemimpin pondok pesantren Miftahul Jannah, Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang itu harus mendapatkan cercaan pertanyaan polisi selama hampir 5 jam.

"Iya bapak (syekh Puji) diperiksa 4-5 jam," ucap putri Syekh Puji, Nihdora Cahya kepada Tribun, Selasa (28/3/2023).

Ia mengatakan, mendatangi polisi hanya menyampaikan fakta-fakta pernikahan antara Syekh Puji dengan anak yang diduga korban tersebut tidak pernah ada.

"Tidak pernah ada kekerasan seksual dalam bentuk apapun , yang mereka adukan tidak benar semua," terangnya.

Ia mengungkapkan, akibat pemanggilan tersebut mengganggu aktivitas pondok pesantren yang dikelola keluarga Syekh Puji.

"Mungkin ini ujian, kalau dibilang terganggu ya terganggu," bebernya.

Kendati begitu, aktivitas pondok pesantren selama ramadan tetap berjalan.

"Jalan tapi terganggu karena pikiran terpecah-pecah," terangnya. (Tribun Trends/Tribun Jatim)

Sumber: trends.tribunnews.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler