Menteri dari Partai Nasdem Berpotensi Dicopot Jokowi, Hary Tanoesoedibjo Berpeluang Masuk Kabinet

- Selasa, 16 Mei 2023 | 16:01 WIB
Menteri dari Partai Nasdem Berpotensi Dicopot Jokowi, Hary Tanoesoedibjo Berpeluang Masuk Kabinet

Ia menepis informasi yang beredar bahwa ia menyerahkan nama-nama menteri untuk masuk ke kabinet.

Hary Tanoe juga mengeklaim tidak dimintai pendapat oleh Jokowi terkait isu Pemilihan Presiden 2024.

"Enggak, tadi bicara yang enteng-enteng saja," ujar bos grup MNC tersebut.

Hary juga menampik isu yang menyebutkan dirinya bakal menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Nama Hary Tanoe sebelumnya memang sempat mengemuka ketika wacana perombakan atau reshuffle kabinet mencuat beberapa waktu lalu.

"Saya cukup membangun Partai Perindo, karena kalau membangun partai itu perlu konsentrasi, perlu fokus. Jadi, saya rasa tugas saya adalah membangun Partai Perindo supaya bisa menjadi partai yang besar," kata dia.

Hary Tanoe menambahkan, ia hadir dalam pertemuan antara Jokowi dan PMSTI untuk mendampingi Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.

Ia menyebutkan, pertemuan itu merupakan pertama kalinya PSMTI dapat beraudiensi dengan kepala negara meski organisasi itu sudah berdiri selama 25 tahun.

"Esensi dari pertemuan tadi adalah silaturahmi karena baru pertama kali selama 25 tahun," ujar Hary.

Kunjungan Hary Tanoe ke Istana hari ini merupakan yang kedua kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir

Tanggapan Nasdem

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan bila ketiga kadernya yang duduk di Kabinet Indonesia Maju direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya jangankan NasDem, semua menteri juga bisa direshuffle, itu haknya dia (Jokowi) kok," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (16/5/2023) seperti dikutip dari Kompas.TV

Ali menilai kocok ulang jajaran pembantu Kepala Negara merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.

"Sekali lagi, Nasdem itu memahami betul bahwa memberhentikan menteri itu adalah hak prerogatif daripada presiden. Dan presiden tidak perlu mendiskusikan dengan siapa saja untuk memberhentikan menteri termasuk kepada publik," katanya.

Ia mengaku akan menerima setiap keputusan dari Presiden Jokowi.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai.

"Saya nanti kalau justru kalau setiap saat reshuffle ini menjadi salah satu 'ancaman', ini akan justru membuat publik akan menjadi kegaduhan, kolaborasi di kabinet akan terganggu."

"Bagi Nasdem begini, kami apapun keputusan presiden kami terima sebagai satu bentuk hak dia sebagai bentuk prerogatif," ujarnya.

Telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: manado.tribunnews.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler