Misteri Kematian Mahira Mahasiswi USU, Kepala Sudah Tengkorak tapi Badan Utuh, Surat jadi Petunjuk

- Kamis, 18 Mei 2023 | 09:01 WIB
Misteri Kematian Mahira Mahasiswi USU, Kepala Sudah Tengkorak tapi Badan Utuh, Surat jadi Petunjuk

TRIBUNSOLO.COM, MEDAN - Kematian mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, yang jasadanya ditemukandalam keadaan tidak wajar, Rabu (3/5/2023) lalu kini masih jadi misteri.

Seperti diberitakan, mahasiswi yang bernama Mahira Dinabila ini meninggal di dalam rumah keluarga angkatnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Medan.

Saat ditemukan, jasad korban sudah menjadi tengkorak.

Baca juga: Terungkap Penyebab Kematian Satpam Cepogo Cheese Park, Korban Tabrak Lari, Pelaku Warga Boyolali

Keluarga kandung korban lantas membeberkan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian mahasiswi semester dua tersebut.

Pariono, ayah kandung Ira, sapaan Mahira, kaget mendapat kabar anaknya meninggal.

Dia mengaku pertama kali mendapatkan kabar duka itu dari pihak keluarga angkat Ira pada 3 Mei 2023. Pariono langsung mendatangi rumah keluarga angkat Ira.

"Waktu itu saya lihat korban ini sudah terbungkus, lalu ada pihak kepolisian menyuruh saya ngambil Baygon, karena enggak ada yang berani ngambil," kata Pariono, Senin (8/5/2023).

"Baygon semprotan, bukan botol Baygon, posisinya tertutup rapat. Saya ambil, saya serahkan kepada polisi. Habis itu polisi menanyakan barang bukti lagi sebuah handphone milik Mahira, tapi ditahan oleh bapak angkatnya, tidak diberikan kepada polisi," sambungnya.

Baca juga: Apa Penyebab Kematian Satpam Cepogo Cheese Park? Polisi Cari dari Rekaman CCTV�

Jenazah korban langsung dievakuasi ke mobil ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Pariono ikut ke rumah sakit untuk mendampingi jenazah korban.

Sementara ayah angkat korban berinisial M pergi ke Polsek Patumbak.

�Pariono yang yang berprofesi sebagai penarik becak ini juga membeberkan kondisi jenazah saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Kondisi jenazah saya enggak pasti tahu, karena sudah dibungkus. Kondisi mukanya sudah hancur, tinggal tengkorak, tapi badan utuh," ungkapnya.

Baca juga: Cara Pemkab Karanganyar Tekan Angka Kematian Ibu & Anak : Edukasi Ibu Hamil, Tingkatkan Fasilitas

Sejauh ini, pihak keluarga belum mendapatkan keterangan resmi terkait penyebab dari tewasnya Ira.

Namun, setelah melihat kondisi korban yang begitu mengenaskan dan sudah membusuk, keluarga menduga korban sudah meninggal sekitar 10 hari.

Pariono juga menceritakan bahwa putri keempat dari lima bersaudara ini sudah tinggal bersama dengan keluarga M sejak umur empat bulan.

Korban diangkat oleh keluarga M karena tidak memiliki anak.

Seiring berjalannya waktu, M dan istrinya bercerai dan rumah tersebut jatuh kepada istrinya. Setelah itu, pada tahun 2020, mantan istri M meninggal dunia.

Sebelum meninggal, mantan istri M mewariskan rumah tersebut kepada Ira.

Sementara, M menikah lagi dan tinggal bersama dengan istri barunya.

"Saya pernah lihat surat pernyataan, rumah itu jatuh ke tangan istrinya. Dari istrinya, rumah itu diserahkan ke korban," ujarnya.

Pihak keluarga curiga terhadap kematian korban karena banyak ditemukan kejanggalan.

Baca juga: Memo Sanjaya Mantan Suami Anisa Bahar Wafat, Juwita Bahar Ceritakan Detik-detik Kematian Sang Ayah

"Banyak sekali, seperti bagian kepala sudah jadi tengkorak dan badannya utuh. Kenapa handphonenya itu, mau dijadikan barang bukti, bapak menahannya, tidak dikasih sama polisi," ujarnya.

"Kedua, itu masalah visum itu tanpa sepengetahuan saya. Dia (M) yang mengajukan surat ke polsek jangan sampai jenazah diotopsi, lalu pagarnya digembok dari luar," tuturnya.

Kuasa hukum keluarga Ira, Oki Andriansyah menduga Ira merupakan korban pembunuhan.

Ia menduga korban dibunuh lalu jasadnya dibakar di dalam rumah orangtua angkatnya.

Halaman:

Komentar

Terpopuler