Dia mengatakan hanya ingin diajak musyawarah terkait dasar perhitungan ganti rugi lahan dan rumah yang terdampak pembangunan tol.
"Dan yang kami tuntut sebenarnya hanya ingin diajak musyawarah saja. Karena kami melihat perhitungan itu kok sepertinya tidak ada dasarnya. Bometernya apa tidak jelas karena kelihatan rumah yang mohon maaf kurang layak malah dihargai banyak. Lha rumah yang bagus, yang tingkat, yang bakoh malah kurang," lanjut Siti.
Meski begitu, Situ enggan menyebut luas lahan tanah dan bangunannya. Dia juga tak mau menyebut nilai ganti rugi yang seharusnya diterimanya. Siti hanya menyampaikan terdapat dua sertifikat rumahnya yang terkena dampak jalan tol dan dieksekusi.
"Saya lupa (luasnya). Dulu tak hafalkan sekarang karena rumah saya dua sertifikat. Yang depan yang tingkat itu atas nama suami saya. Yang belakang atas nama saya. Kemarin hafal. Ini setelah eksekusi bleng saya. Karena benar-benar eksekusi itu sesuai prosedur. Itu melanggar asas keadilan, asas perikemanusiaan, dan asas kesepakatan. Sama sekali tidak ada," ucap dia.
Baca juga: Bobby Nasution Ultimatum Kontraktor Lampu Pocong: Harus Ganti Rugi, Waktunya 90 Hari
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah telah menyiapkan delapan kamar di rumah susun sewa (Rusunawa) bagi warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, yang terdampak proyek jalan tol Solo-Yogyakarta
Diketahui, rumah mereka telah dibongkar paksa oleh tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Klaten lantaran menolak ganti rugi.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan, penyiapan delapan kamar di Rusunawa tersebut sesuai dengan surat yang dikirim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah proyek tol Solo-Jogja.
"Kami kan disurati dari PPK-nya jalan tol (diminta menyiapkan) delapan kamar untuk di Rusunawa Klaten," katanya dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (18/5/2023).
Tetapi, lanjut Pramana sampai sekarang warga Pepe yang rumahnya telah dirobohkan tersebut belum menempati. Mereka masih kekeh dan tetap bertahan dengan mendirikan tenda di rumahnya yang sudah rata dengan tanah tersebut.
"Kami sudah sediakan, tapi sampai sekarang warga terdampak jalan tol belum ada yang menempati di sana," ungkap dia.
Sumber: regional.kompas.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid