Disebut Duetkan Prabowo-Ganjar, Jokowi Ikut Campur Urusan Politik Praktis

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 00:30 WIB
Disebut Duetkan Prabowo-Ganjar, Jokowi Ikut Campur Urusan Politik Praktis

Baca juga: Jokowi Ingin Satukan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo

Dia mengatakan manuver tersebut sudah terlihat dari dukungan relawan yang diberikan kepada bakal capres Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Bahkan, kala itu Prabowo juga didampingi Gibran, yang membuat Gibran harus dipanggil DPP PDIP untuk diminta klarifikasi.

"Manuver itu akan berdampak buruk bagi PDIP tentunya jika relawan Jokowi berbalik haluan mendukung Prabowo," kata Jerry.

Selain berisiko terhadap PDIP, lanjut dia, manuver ini juga bisa berisiko terhadap Gibran, meskipun Gibran tidak disanksi berat oleh DPP PDIP.

Sebelumnya, Budi Arie menyikapi wacana Prabowo dipasangkan dengan Ganjar untuk didukung di Pilpres 2024.

Dia tak menampik jika Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo merupakan pasangan yang ideal.

"Gini. Idealnya Pak Prabowo dan Pak Ganjar jadi satu. Idealnya nih. Atau pak Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar. Idealnya. Atau pak Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar, idealnya," kata Budi dalam konferensi pers 'Langkah Politik Projo Paska Musra' di kantor DPP PROJO, Pancoran, Jakarta, Kamis 25 Mei.

Meski demikian, Budi Arie mengakui, dinamika menyatukan kedua tokoh tersebut bukan lah perkara yang mudah.

Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo Tuding Anies Sebar Berita Bohong, Sebut Kritikan ke Jokowi Tidak Valid

Karena, dinamika politik saat ini telah menentukan kedua tokoh itu telah dimajukan oleh partai politik masing-masing.

Ganjar telah dideklarasikan sebagai Capres oleh PDIP. Sedangkan, Prabowo telah dideklarasikan oleh Partai Gerindra.

"Cuma kan makin lama makin complicated. Perkembangannya kok makin sulit," ucapnya.

Budi lantas mengungkap pembicaraan terakhirnya dengan Presiden Jokowi soal dinamika menduetkan Prabowo dengan Ganjar.

Menurut dia, Jokowi masih terus mengupayakan kedua tokoh tersebut disatukan.

"Terakhir juga bicara dengan presiden, 'Gimana Pak? Masih usaha (kata Jokowi) untuk itu'," tuturnya.

"Cuma kan makin lama makin sulit ya. Karena makin tipis-tipis gitu. Ya kita ingin menyatukan lah," sambung Budi.

Kendati begitu, Budi mengatakan, jika duet tersebut ternyata tidak bisa terealisasi maka hal tersebut tidak akan dipaksakan.

"Usaha persatuan itu tetap ada, kalo kenyataannya agak sulit yaudah. Gitu. Karena kita juga melihat kemungkinan berpisah juga ada. Kemungkinan bersatu juga ada," pungkasnya. (tribun network/yuda)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: kupang.tribunnews.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler