Dia mengungkapkan, pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan, dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Melihat kondisi tersebut, semua pihak harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan. Dengan demikian, inovasi-inovasi baru yang pastinya tidak membingungkan dan membosankan harus diciptakan.
Salah satunya, Solve Education! yang telah membuat beberapa aplikasi untuk menunjang pendidikan dengan memasukkan beberapa permainan atau game yang bisa dimainkan oleh anak-anak namun diselipkan dengan edukasi di dalamnya sehingga anak-anak tidak akan bosan untuk bermain sambil belajar.
"Harapan saya semoga dengan ditandatanganinya MOU ini kita dapat bersama-sama meningkatkan kualitas dan akses Pendidikan dalam pengembangan kompetensi pada peserta didik di Kota Semarang melalui penggunaan dan adaptasi teknologi pendidikan," ungkap Hendi.
Adapun, Direktur Pelaksana Solve Education Indonesia, Talitha Amalia mengatakan bahwa melalui integrasi teknologi digital yang tepat, peserta didik dapat diberikan kesempatan untuk menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan.
"Misi kami adalah untuk membuat anak-anak senang dan menikmati proses belajar mereka," ujarnya.
Menurutnya, dengan integrasi teknologi digital yang tepat guna, apalagi disertai dengan elemen gim yang seru, diharapkan dapat membantu guru untuk membuat proses belajar semakin menyenangkan.
"Tentu kami ingin lebih terukur dan memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar," pungkasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid