Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan bahwa ada tahapan yang harus dilakukan dalam penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu tahap supply, tahap demand, tahap matchmaking, dan tahap sustainable supply chain.
"Meningkatkan demand akan meningkatkan omzet supply, perluasan tenaga kerja, penggunaan produk lokal, dan pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, agar supply dapat digunakan oleh demand, supply harus memenuhi persyaratan demand sehingga program kolaborasi Penguatan Rantai Pasok Industri Parekraf menjadi solusi agar supply dapat memenuhi persyaratan demand," jelas Hayun.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan soal kesiapan hotel dan UMKM Bali. Ia menyebut hampir 90 persen Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata.
"Meski demikian, pimpinan BUMN dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya," ujar Tjok Bagus Pemayun.
Pada acara Pra Temu Bisnis ini, masing-masing pelaku UMKM memaparkan produknya serta identifikasi potensi kebutuhan produk UMKM Ekonomi Kreatif dari industri perhotelan. Dalam kegiatan ini Politeknik Pariwisata Bali mendukung kegiatan dengan mengadakan Art Event Sekar Gajah Mada. Acara ini berisi labirin group tour, live music, local market, dan ditutup dengan DJ Performances.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid