Sementara itu Bio Farma juga sudah mulai masuk ke penjualan ekspor di mana hingga Maret 2022 tercatat penjualan ekspor mencapai Rp840 miliar.
"Seperti ketahui Bio Farma merupakan kontributor utama vaksin polio bagi pasokan global, di mana lebih dari dua pertiga pasokan vaksin polio global diproduksi di Bio Farma dan kita distribusikan melalui WHO dan UNICEF," ungkapnya.
Kemudian untuk Kimia Farma sampai dengan kuartal I tahun ini, pencapaian pendapatannya sebesar 78 persen dari RKAP, tetapi dibandingkan periode sama pada tahun lalu turun sebesar dua persen.
"Ini memang karena kita membandingkan dengan kondisi pada 2021 yang masih banyak penanganan covid-19, dan pada tahun ini kita sudah mulai bergeser yang mana untuk penanganan pandemi ini mungkin sudah tidak besar lagi dan kita masuk segmen-segmen reguler yang nanti akan menjadi pendorong atau driver pertumbuhan Kimia Farma selama 2022," ujar Basyir.
Adapun penjualan Kimia Farma sampai dengan Maret 2022 sebesar Rp2,26 triliun atau 77,84 persen dari RKAP kuartal I-2022 yang didominasi produk kategori ethical, generik dan sebagainya.
Sedangkan untuk Indofarma sampai Maret 2022, pencapaian pendapatan sebesar 73 persen dengan pertumbuhan 10 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Penjualan Indofarma sampai akhir Maret 2022 sebesar Rp33 miliar yang didominasi oleh penjualan kategori alat kesehatan, ethical, dan sebagainya
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid