Sementara itu, usai sepeninggalan sang ayah, Gus Iqdam beralih mendalami ilmu agama kepada pamannya yakni KH. Dliyauddin Azzamzami.
Ia pun masuk di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.
Kemudian, di akhir tahun 2018, Gus Iqdam mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.
Awalnya majelis itu hanya berisikan tujuh jamaah saja.
Seiring berjalannya waktu, majelis ta'lim tersebut menjadi terkenal.
Bahkan jamaahnya yang sebelumya hanya tujuh orang hingga bisa mencapai ribuan.
Gus Iqdam dengan sengaja memberi nama Majelis Sabilu Taubah yang berarti sebagai jalan taubat.
Pemilihan nama tersebut, dikarenakan banyak jamaah merupakan orang-orang yang pada awalnya tak paham dengan agama.
Dirinya pun sengaja memperuntukkan majelis tersebut sebagai tempat mengaji bagi orang-orang berideologi jalanan, marginal, dan selalu berurusan dengan kriminal.
Selain sibuk berdakwah, Gus Iqdam juga menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid