"Sejauh ini sudah tercatat 5.535 pendaftar dari 182 negara dan 81 persen atau sekitar 4.000 peserta akan hadir secara fisik di Bali," ujar Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Achsanul Habib dalam press briefing langsung di Kantin Diplomasi Kemenlu RI, Kamis (12/5/2022).
Achsanul mengatakan, jumlah peserta yang besar tersebut diharapkan bisa membantu meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan ekonomi khususnya di Bali. Protokol kesehatan ketat pun telah diatur mengingat pandemi yang masih mengintai.
"Setiap harinya para peserta akan melakukan tes antigen dan jika ada yang dinyatakan positif, kami sudah menyediakan skenario seperti tim medis, rumah sakit dan hotel karantina," ujarnya.
Global Platform for Disaster Risk Reduction dilaksanakan setiap tiga tahun. Achsanul menjelaskan komposisi terbesar peserta kali ini adalah delegasi pemerintah atau negara.
Peserta juga berasal dari NGO, akademisi, hingga badan-badan PBB lainnya. Selain dibuka oleh Jokowi, pertemuan ini akan dihadiri oleh Deputi Sekjen PBB Amina Muhammad mewakili sekjen PBB, dan Presiden SMU ke-76 Abdullah Shahid yang hadir dalam pembukaan.
"Kemenlu RI mencatat ada 28 delegasi negara yang akan dipimpin oleh menteri/wakil menteri seperti dari Jepang, Kanada, Malaysia, Brunei Darussalam dan lain-lain," ujarnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid