Kembangakan Ekonomi Digital, Menkominfo: Indonesia Bangun dan Ratakan Infrastruktur Digital

- Rabu, 25 Mei 2022 | 12:40 WIB
Kembangakan Ekonomi Digital, Menkominfo: Indonesia Bangun dan Ratakan Infrastruktur Digital

Peluncuran Satelit SATRIA-1 ditargetkan pada kuartal kedua 2023 dengan berkapasitas 150 Gbps. Menkominfo menyatakan, satelit cadangan dengan kapasitas yang sama juga dijadwalkan meluncur lebih awal ke orbit, yaitu pada kuartal pertama tahun depan.

"Kedua satelit ini, selain memenuhi kebutuhan Indonesia, juga akan bisa digunakan di kawasan Asia Tenggara jika diperlukan. Pemerintah Indonesia melalui BLU BAKTI Kementerian Kominfo tengah merencanakan dua HTS lainnya dengan total kapasitas 2 x 150 GBps. Dengan seluruh satelit tersebut, kapasitas satelit Indonesia bertambah menjadi 600 gigabit per detik," tuturnya.

Menurut Menteri Johnny, infrastruktur satelit menjadi investasi besar Pemerintah untuk mendukung pelayanan publik Indonesia. Layanan itu mencakup layanan pendidikan, kantor pemerintah, kantor keamanan, dan fasilitas layanan kesehatan di seluruh Tanah Air.

"Ini memiliki dedicated service, artinya pada jam kerja hanya bisa digunakan Pegawai Pemerintah. Namun demikian, setelah jam kerja dapat juga digunakan oleh masyarakat lokal tanpa dipungut biaya, sebab, sudah dibiayai oleh Pemerintah," tandasnya.

Di layer last mile atau layer infrastruktur digital paling akhir, Pemerintah sedang membangun Base Transceiver Station (BTS) terutama di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Menkominfo menyatakan, Pemerintah Republik Indonesia saat ini sudah membangun setengah juta BTS, tapi itu belum cukup. Pada saat yang sama, operator telekomunikasi juga turut andil memastikan semua desa di kawasan komersial akan terjamin oleh jaringan 4G. Namun, menurutnya, ada kebutuhan akses telekomunikasi di tempat yang sangat terpencil dan pedesaan yang disebut 3T.

"Jaringan 4G akan menjadi tulang punggung jaringan telekomunikasi Indonesia. Jadi, kami berharap pada akhir masa pemerintahan ini, seluruh negara akan terlayani oleh jaringan 4G termasuk daerah yang sangat terpencil, dengan menggunakan lapisan pertama (tulang punggung) di atas Middle Miles (satelit), serta Base Transceiver Station di Last-Mile," jelasnya.

Menteri Johnny menegaskan kembali komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan pemerataan akses infrastruktur digital. "Kita masih perlu menghubungkan semua titik kosong di seluruh negeri. Di akhir masa pemerintahan ini, Indonesia akan didukung dengan jaringan 4G yang sangat lengkap dan canggih ini," tegasnya.

Sumber: genpi.co

Halaman:

Komentar

Terpopuler