“Hari ini kami menuntut bahwa eskalasi dan masifitas dari mahasiswa harus terus digeraan dan terus ditambah. Kami mengecam keras dan mengutuk keras segala praktik politik dinasti yang itu buruk dan jelek bahkan keji bagi proses demokrasi di Indonesia,” tegas Koordinator BEM Nusantara DIY Arya Dwi Prayitno, dikutip dari Radar Jogja (Jawa Pos Group) Sabtu (28/10).
Arya melanjutkan, masyarakat dipertontonkan aksi tak wajar dari beberapa pejabat negara. BEM Nusantara beranggapan upaya mewujudkan dinasti politik sangat sistematik. Berupa judicial review yang bertujuan mengubah konstitusi perundang-undangan pemilu.
BEM Nusantara menuntut agar Pemerintah merevisi atau membatalkan kebijakan tersebut. Selain itu juga menuntut adanya reformasi dalam tubuh MK.
Tujuannya agar tetap memiliki integritas dan menghindari politik kepentingan berlandaskan hubungan kekeluargaan.
“Menuntut Pemerintah mengembalikan integritas MK atau mereposisi MK sebagai lembaga negara yang memiliki integritas, kapabilitas dan akuntabilitas. Kedua kami menuntut untuk menolak dan melawan segala bentuk politik dinasti, yang terakhir kami menuntut pencopotan Ketua MK,” pungkasnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid