Mereka menduga terowongan tersebut digunakan Hamas untuk memindahkan pejuang dan senjata secara diam-diam di wilayah pesisir yang padat penduduknya.
Menurut para pejabat AS, sistem terowongan ini membentang sepanjang 300 mil (482 kilometer), dan penggunaan pintu antiledakan yang tebal sedang dikaji oleh pihak Israel.
Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk diselesaikan.
Pada saat langkah tersebut diumumkan, beberapa pihak mengatakan tindakan tersebut akan menciptakan bencana lingkungan karena mencemari pasokan air bersih di Gaza yang sudah terbatas dan secara signifikan merugikan pertanian lokal.
Menurut salah satu ahli, dampak yang ditimbulkan oleh hal tersebut bisa menjadi pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Biden Sebut Tidak Yakin Sandera Masih Berada di Terowongan
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak dapat memastikan apakah ada sandera yang disandera oleh Hamas dua bulan lalu yang masih berada dalam sistem terowongan.
"Mengenai banjirnya terowongan, ada pernyataan yang dibuat bahwa mereka yakin tidak ada sandera di terowongan mana pun. Tapi saya tidak tahu pastinya," Kata Biden.
"Namun, saya tahu bahwa setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi, dan Israel telah menyatakan niatnya, seperti yang saya katakan, untuk menyelaraskan niatnya dengan tindakan," tambahnya.
Sementara itu, sekitar 139 sandera masih disandera saat ini
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid