LENGKONG, AY0BANDUNG – Kabar mengejutkan kembali datang dari Aceh mengenai Pengungsi Rohingya yang keberadaanya selalu menjadi kontroversi.
Baru-baru ini ratusan pemuda Indonesia datang dan menerobos tempat penampungan Pengungsi Rohingya di Balai Meuseuraya Aceh (BMA).
Ratusan pemuda tersebut adalah mahasiswa gabungan yang menjadi anggota BEM Nusantara.
Penerobosan tersebut dilakukan untuk mengusir paksa pengungsi Rohingya dan meminta agar para pengungsi dipindahkan ke Kantor Imigrasi untuk di deportasi.
Para mahasiswa menjadi wakil dari warga lokal dan menganggap para pengungsi ini merugikan.
Sempat diterima, pengungsi Rohingya datang ke Indonesia bukan hanya untuk mencari perlindungan, namun mencari pekerjaan.
Selain itu, mahasiswa juga menyebut bahwa para pengungsi ini telah mengonsumsi sumber daya alam langka di Aceh.
Pengusiran paksa yang dilakukan oleh para mahasiswa ini membuat pengungsi Rohingya menangis histeris.
Sementara itu, petugas keamanan seperti polisi dan Satpol PP mengaku kesulitan mengatasi massa yang jumlahnya ratusan itu.
Pada akhirnya, pengungsi Rohingya berhasil dipindahkan dengan truk yang telah disediakan.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara UNHCR Asia Pasifik mengaku menyayangkan aksi mahasiswa tersebut. Juru bicara UNHCR Asia Pasifik menyebut bahwa hal tersebut telah membuat pengungsi takut dan trauma.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid