"Digitalisasi memberikan peluang untuk mempertahankan kelangsungan UMKM, misalnya dengan membuka pasar baru," ujar Pingkan Audrine Melansir dari siaran resminya, Selasa (31/05).
Ia menambahkan, digitalisasi juga dapat menjaga produktivitas dan mempertahankan pendapatan mereka di tengah pandemi Covid-19.
"Penetrasi penjualan digital bisa menjadi strategi utama mereka karena strategi ini dapat memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk mereka sambil mematuhi kebijakan pembatasan sosial yang menetapkan batas tertentu untuk kapasitas toko dan pengurangan jam operasi," imbuhnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi digital di Indonesia. Kebijakan pembatasan sosial serta perubahan pola konsumsi masyarakat telah mendorong UMKM untuk mengubah pola usaha, menggunakan platform digital untuk pemasaran dan bertransaksi.
Penelitian CIPS menunjukkan, meskipun penggunaan internet di Indonesia tumbuh terus, dengan penetrasi internet mencapai 73 persen dan 196 juta pengguna, pengetahuan teknologi yang masih rendah, keterbatasan infrastruktur, dan tenaga kerja yang kurang terampil masih menjadi kendala digitalisasi UMKM.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid