Albanese berangkat dari Negeri Kanguru kemarin siang. Ia akan berada di Indonesia hingga Selasa (7/6/2022). Dalam kunjungannya ini, ia berusaha merevitalisasi era baru bagi hubungan diplomatik Australia dengan Indonesia.
Albanese ingin meningkatkan hubungan dengan tetangga terdekat sebagai prioritas dari fokus baru pemerintahnya pada kebijakan luar negeri. Untuk menunjukkan komitmennya itu, Albanese mengunjungi Indonesia, dua pekan setelah dilantik sebagai PM ke-31 Australia.
Dalam keterangan resmi Kedutaan Besar Australia, kemarin, PM Albanese akan didampingi Menteri Luar Negeri Penny Wong, Menteri Perdagangan Don Farrell, Menteri Perindustrian Ed Husic dan Anggota Parlemen Luke Gosling. Delegasi tingkat tinggi pemimpin bisnis Australia juga turut bergabung dalam kunjungan ini.
Pada Senin siang ini, Albanese akan melakukan Pertemuan Pemimpin Tahunan dengan Presiden Widodo di Jakarta. Keduanya akan membahas perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama di bidang iklim dan energi, serta kepentingan regional dan global.
“Hal yang penting dalam kunjungan ini adalah keinginan kedua belah pihak untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia,” terang keterangan Kedubes Australia.
Albanese juga akan mengumumkan suntikan dana infrastruktur dan iklim sebesar 200 juta dolar Australia atau sekitar Rp2 triliun dengan Indonesia.
Selama kunjungannya di Jakarta, PM Albanese juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi untuk membahas komitmen Pemerintah Australia terhadap Asia Tenggara dan sentralitas ASEAN.
“Indonesia adalah salah satu tetangga terdekat kami, itulah sebabnya saya berkomitmen untuk berkunjung secepatnya,” ujar PM Albanese sebelum berangkat ke Jakarta.
“Kedua negara kita memiliki sejarah panjang kerja sama dan persahabatan. Pemerintahan saya akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memperdalam hal ini,” sambungnya.
Sementara itu, Menlu Wong menegaskan keseriusan Negeri Kanguru dalam menjalin kerja sama lebih erat dengan negaranegara di Asia Tenggara.
“Kedatangan ini menunjukkan betapa pentingnya kemitraan kami dengan Indonesia. Kita memiliki minat yang sama dalam mempromosikan kehidupan yang lebih sejahtera, stabil dan wilayah yang aman, di mana kedaulatan dihormati,” ujar Wong.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid