Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Ed Husic menambahkan bahwa industri Australia akan sangat diuntungkan dari kemitraan yang kembali dihidupkan dengan Indonesia.
“Bekerja dengan Indonesia adalah inti dari Rencana Diversifikasi Perdagangan Pemerintah Albanese, yang akan memberi peluang baru bagi bisnis kedua negara,” terangnya dikutip keterangan Kedubes Australia.
Sebelumnya, kepada ABC News, Sabtu (4/6/2022), Profesor emeritus Damien Kingsbury dari Universitas Deakin Victoria mengatakan, hubungan dengan Indonesia secara historis dipandang sebagai yang paling penting bagi Australia di kawasan ini.
“Ada teori dalam hubungan internasional Australia bahwa jika kita tidak bisa memperbaiki hubungan kita dengan Indonesia, kita tidak bisa memperbaiki hubungan kita dengan siapa pun,” katanya.
“Jadi ini pertemuan penting. Saya pikir itu menandakan bahwa pemerintah ini memang ingin memiliki hubungan baik di kawasan dan khususnya dengan Indonesia,” imbuhnya.
Indonesia telah dipandang sebagai tujuan tradisional bagi PM Australia sejak Paul Keating melakukan kunjungan luar negeri pertamanya pada 1992.
Sejak itu, John Howard, Kevin Rudd, Tony Abbott, Malcolm Turnbull, dan Scott Morrison semuanya melakukan perjalanan serupa.
Kunjungan Albanese juga menandai kunjungan PM Australia ke Indonesia sejak Morrison menghadiri pelantikan Jokowi, Oktober 2019.
Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-14 Australia. Hubungan bilateral juga mencakup kerja sama strategis dan keamanan, kerja sama maritim, serta kemitraan kontra-terorisme, menghentikan penyelundupan manusia, pembangunan dan pendidikan.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid