Namun, baru sekarang Musk membuat ancaman resmi untuk mundur dari akuisisi. Sebagian besar keluhan tadinya dibuat dalam cuitan dan wawancara. Analis Wedbush Securities Daniel Ives mengatakan surat ancaman itu menunjukkan Musk ingin menjauh dari kesepakatan dengan Twitter.
Juru bicara Twitter Brian Poliakoff mengatakan perusahaan telah bekerja sama dengan Musk dan akan terus berbagi informasi. “Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger dengan harga dan persyaratan yang disepakati,” tulis Poliakoff dalam sebuah pernyataan, dikutip The Verge, Selasa (7/6/2022).
Twitter memperkirakan, kurang dari lima persen pengguna hariannya adalah akun spam. Bulan lalu, CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan perusahaan telah memberi Musk penjelasan tentang bagaimana Twitter menghasilkan perkiraan spamnya.
“Kami membagikan gambaran umum proses estimasi dengan Elon sepekan lalu,” kata Agrawal.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid