Sebagai informasi Ubaydillah sendiri merupakan tokoh yang diklaim golongan Ba’alawi sebagai datuk atau nenek moyang habib di Indonesia. Hingga kini garis keturunannya masih terus digunakan. Adapun, nama Ba’alawi diambil dari nama anak Ubaydillah yakni, Alawi.
“Dikatakan Alawi ini anak dari Ubaydillah, dan Ubaydillah ini disebut anak Ahmad bin Isa. Tapi manuskrip di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat (nama Alawi dan Ubaydillah),” terangnya.
Imad menduga manuskrip pada abad ke-9 yang ditulis oleh tokoh Ba’alawi, Ali Bin Abu Bakar As-Sakran merupakan hasil rekayasa.
“Karena pengakuan itu baru ada di abad ke-9, maka kemudian pengakuan mereka (Ba’alawi) sebagai keturunan nabi dimulai di abad ke-9. Hal itu dibangun sampai sekarang,” kata Imad.
“Bahkan, akhir-akhir ini orang yang mengatakan mereka (Ba’alawi) bukan keturunan Nabi Muhammad SAW dibilang orang aneh. Padahal, orang yang mengaku turunan nabi itu lah yang aneh,” pungkasnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid