"Penyebaran epidemi ganas adalah kekacauan besar yang menimpa negara kita sejak didirikan," kantor berita negara KCNA, mengutip Kim dalam pertemuan darurat Partai Buruh yang berkuasa.
"Tetapi jika kita tidak kehilangan fokus dalam menerapkan kebijakan epidemi dan mempertahankan kekuatan, serta kontrol organisasi yang kuat berdasarkan kesatuan partai dan rakyat yang berpikiran tunggal dan memperkuat pertempuran epidemi kita, kita dapat lebih dari mengatasi krisis," ujar Kim menambahkan.
Korea Utara mencatat sekitar 280.810 orang dirawat, dan 27 kematian sejak demam yang tidak diketahui asalnya mulai muncul pada akhir April. Media pemerintah tidak mengatakan apakah kematian baru itu disebabkan oleh Covid-19.
Pada Jumat (13/5/2022), KCNA melaporkan satu kematian yang dikonfirmasi karena varian Omicron. Pertemuan darurat Partai Buruh mendengar laporan dari pejabat pengendalian epidemi bahwa dalam kebanyakan kasus, korban disebabkan oleh kelalaian termasuk overdosis obat karena kurangnya pengetahuan tentang metode pengobatan.
Sejak akhir April, sebanyak 524.440 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam. Termasuk 174.440 kasus baru pada Jumat. Sekitar 243.630 telah dirawat, tetapi KCNA belum mengatakan berapa banyak orang yang telah diuji atau mengkonfirmasi jumlah total kasus Covid-19.
Kim mengatakan, krisis kesehatan disebabkan oleh ketidakmampuan organisasi partai. Penularan tidak dapat dikendalikan, dan negara harus memiliki keyakinan untuk mengatasi krisis dalam periode sesingkat mungkin.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid