Korea Utara telah melakukan lusinan peluncuran rudal tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua.
Negara itu melanggar moratorium uji coba yang diberlakukan sendiri setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Presiden AS saat itu Donald Trump pada 2018 untuk yang pertama dari tiga pertemuan. Pembicaraan gagal membuat kemajuan apa pun.
Zhang telah mendesak Washington untuk melonggarkan sanksi sepihak terhadap Korea Utara dan mengakhiri latihan militer bersama dengan Korea Selatan dalam upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan dengan Pyongyang.
Amerika Serikat mengatakan telah berulang kali menjangkau Korea Utara, tetapi tidak menerima tanggapan atas tawaran pembicaraannya tanpa prasyarat.
"Ke AS, kami meminta mereka untuk mengambil tindakan nyata dan terlibat dalam dialog. Kami juga memberi tahu teman-teman DPRK kami untuk benar-benar terlibat dalam dialog serius dengan Amerika Serikat," kata Zhang, merujuk pada nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Zhang mengatakan bukan "misi yang mustahil" untuk memulai kembali pembicaraan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
"Amerika Serikat adalah negara adidaya nomor satu di dunia. Jika Amerika Serikat ingin berdialog dengan siapa pun di dunia, itu bukan hal yang sulit," katanya.
"Terserah DPRK untuk membuat keputusan, tapi pasti kesediaan kami ada di sana," pungkas Zhang.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid