Syahril juga mengatakan bahwa transmisi subvarian BA.4 dan BA.5 lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Kendati demikian, Syahril mengatakan bahwa tingkat keparahan pada subvarian tersebut tidak terindikasi lebih buruk dari varian sebelumnya.
"Jadi transmisinya lebih cepat, tapi keparahannya tidak separah yang omicron sebelumnya," ungkap Syahril.
Satu hal yang perlu diwaspadai, kata Syahril, subvarian BA.4 dan BA.5 bisa menghindar dari imunitas yang sudah dimiliki dari seseorang yang telah melakukan vaksinasi.
Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan meskipun terjadi peningkatan kasus paska Idulfitri 2022 yang ditandai dengan munculnya varian BA.4 dan BA.5, angka positivity rate Indonesia masih di bawah standar, yakni 1.15 persen dari batas normal standarisasi yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen.
"Artinya apa, kita masih dalam keadaan pandemi yang terkontrol jika melihat dari positivity rate ini," katanya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid