Pengusaha Akui Kelas Menengah Sekarat, Pemerintah Kapan?

- Kamis, 01 Agustus 2024 | 23:16 WIB
Pengusaha Akui Kelas Menengah Sekarat, Pemerintah Kapan?


Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Fiskal & Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anggana Bunawan, menilai jika pelemahan daya beli masyarakat ini tengah mendapat perhatian serius dari dunia usaha. Pasalnya, pelemahan daya beli masyarakat ini pasti juga berimbas pada perekonomian.


"Salah satu sumber pertumbuhan yang paling produktif di Indonesia ini adalah konsumsi dalam negeri, dan kita tahu porsi terbesar masyarakat adalah kelas menengah," kata Anggana pada Kamis, (1/8/2024).


Kelas menengah, ujarnya, dihantam oleh berbagai masalah selama pandemi Covid-19 dan berbagai peristiwa yang mengiringinya belakangan. Kelas menengah pun bukan golongan yang mendapatkan bantuan sosial sehingga kondisi ekonominya sangat terpengaruh.


"Mereka sekarang semakin mengurangi porsi simpanan mereka, satu indikasi untuk mereka kemudian mengerem konsumsi," jelasnya.


Adapun faktor eksternal maupun internal yang turut berpengaruh pada daya beli masyarakat yang tergerus itu misalnya harga pangan dalam negeri yang melonjak tinggi telah mengurangi kemampuan belanja kelompok ini.


Ditambah dengan era suku bunga tinggi membuat uang mereka boncos untuk membayar kredit.


"Teman-teman yang sedang mengambil kredit seringkali mendapatkan revisi suku bunga, itu cukup mengurangi ruang gerak mereka," katanya.


Kelas menengah, sebutnya, di luar konsumsi juga sedang dibuat pusing dengan mencari pekerjaan. Banyaknya otomatisasi di berbagai sektor lapangan kerja membuat para kelas menengah tidak percaya diri dengan kemampuannya dalam mencari pekerjaan yang lebih baik.


"Ada kekhawatiran bagaimana keberlangsungan pekerjaan mereka itu tetap tersedia, sehingga mereka akan bersikap sangat hati-hati dalam mengkonsumsi barang," tuturnya.


Untuk diketahui, sejumlah ekonom sebelumnya mencatat terjadi penurunan proporsi kelas menengah di Indonesia setelah pandemi Covid-19. Menurut data dari Bank Mandiri, proporsi kelas menengah RI pada tahun 2019 masih mencapai 21% dari populasi. Akan tetapi, jumlah tersebut merosot pada tahun 2023 menjadi 17%.


Halaman:

Komentar