Paiman mengaku telah menjalani pemeriksaan perdana terkait pelaporan yang dibuatnya pada 12 Juli 2025 lalu. Paiman pun menyebutkan sejumlah tokoh yang dilaporkan dalam kasus ini.
"Sedangkan yang terlapor adalah Roy Suryo, Rismon, kemudian Hermanto, dan Bambang Suryadi Beathor," ujar Paiman pada Kamis (17/7/2025)
Paiman juga menguraikan soal pelaporannya itu. Salah satunya, dugaan pemerasan yang dilakukan oleh politisi PDIP, Beathor Suryadi.
Diketahui, Beathor sempat menjadi sorotan karena menuding jika ijazah Jokowi dicetak di salah satu kios percetakan di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat yang diduga dimiliki oleh Paiman.
"Nah, kami selaku orang yang apa ya yang dirugikan mengambil langkah ini agar tidak terjadi kegaduhan, maka kami melaporkan mereka ke jalur hukum ya. Pasalnya tadi penyebaran berita bohong, kemudian penyebaran nama baik, fitnah dan juga pemerasan khusus untuk Bambang Suryadi Beathor," ujarnya.
Paiman pun membeberkan alasannya melaporkan Roy Suryo hingga Beathor ke polisi karena merasa ikut dirugikan soal drama ijazah Jokowi.
Menurutnya, masalah ini mesti sudah selesai karena dari Bareskrim Polri dan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah buka suara.
"Sebenarnya kasus tuduhan ijazah Jokowi ini harusnya sudah tidak perlu diributkan lagi. Karena lembaga yang punya otoritas yaitu UGM sudah menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli dan dari laporan mereka ke Bareskrim Polri sudah diberhentikan sudah SP3, sehingga sebenarnya ijazah Jokowi jelas asli. Tapi kenapa sekarang malah membawa nama orang lain ya itu terpaksa karena saya dirugikan maka saya laporkan melalui jalur hukum," ungkapnya.
Lebih lanjut, Paiman juga membeberkan soal bukti-bukti yang disetorkan ke polisi atas pelaporannya itu di antaranya rekaman video, hasil tangkap layar sejumlah berita media online terkait tudingan ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka.
Selain itu, Paiman juga mengaku telah menyerahkan bukti ke polisi terkait uang yang dikirim kepada Beathor terkait tudigan melakukan pemerasan.
"Kemudian juga bukti transfer, pemerasan ya. Jadi si Bambang Beathor ini khusus Bambang Beathor minta Rp20 juta, kemudian hanya saya transfer Rp15 juta," ujarnya.
"Kemudian kurang puas dan besoknya membuat berita yang sangat mencengangkan. Bukan menuduh saya lagi hanya menuduh mencetak ijazah Jokowi, tapi menuduh ijazah saya palsu dan juga profesor saya palsu," sambungnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya