"Sampai dengan tahun 2023, BNN RI telah memiliki satu pusat laboratorium narkotika di Lido, Jawa Barat, dan empat laboratorium narkotika lainnya di Deli Serdang, Sumatera Utara; Baddoka, Sulawesi Selatan; Tanah Merah, Kalimantan Timur; dan Bangkalan, Jawa Timur," jelas Deputi Sugiri.
Baca Juga: Terkini! Massa Antar Jenazah Lukas Enembe Timbul Kericuhan, Kapolri Minta Situasi Dikendalikan
Optimalisasi fungsi laboratorium narkotika tersebut, menurut Deputi Sugiri, efektif untuk mendeteksi dini kasus penyalahgunaan narkotika, termasuk mendeteksi pengguna narkotika jenis baru.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Puslab BNN RI pada tahun 2023, telah dilakukan pengujian terhadap 22.183 sampel, sebanyak 21.531 di antaranya positif narkotika, 9 psikotropika, 5 prekursor, dan 638 sampel lainnya dinyatakan negatif.
Selain itu, BNN RI bekerja sama dengan sejumlah pihak juga akan memperkuat kerja sama pemanfaatan alat Early Warning System (EWS) sebagai upaya sebagai deteksi dini peredaran narkotika.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaraburuh.com
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya