Kontroversi ini mencuat pertama kali di media sosial, dengan banyaknya postingan dan pembicaraan tentang beras berstiker Prabowo-Gibran.
Meski Bulog dan BPN berdalih bahwa stiker itu tidak sengaja terpasang dan beras tersebut telah disalurkan sebagai cadangan pemerintah, masyarakat tetap meragukan klaim tersebut.
Dirut Perum Bulog, Bayu Krisnamurti, menyatakan bahwa Bulog tidak memiliki keterlibatan dalam pemasangan stiker tersebut.
"Dari Bulog tidak ada atribut apapun," tegasnya.
Begitu juga dengan Kepala BPN, Arief Prasetyo, yang menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kendali atas apa yang dilakukan masyarakat setelah menerima beras.
Bawaslu Ditugaskan Telusuri Persoalan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi kontroversi ini dengan mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran pemilu terkait peredaran beras berstiker Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Survei Pilpres 2024, Prabowo Gibran Lebih Unggul?
"Nanti Bawaslu yang memberikan apakah itu ada semacam pelanggaran apa tidak," ujar Ma'ruf, menambahkan bahwa peristiwa ini terjadi dalam periode krusial menjelang Pemilu 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya