POLHUKAM.ID - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan pejabat tinggi militer Amerika Serikat.
Kolonel (purnawirawan) Douglas Macgregor, yang pernah menjadi penasihat di Departemen Pertahanan AS, menyatakan bahwa Washington telah memberikan peringatan kepada Iran dua jam sebelum melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir negara tersebut.
Informasi ini diungkap Macgregor melalui platform media sosial X (dulu Twitter), memantik kembali perdebatan tentang transparansi dan diplomasi dalam konflik militer.
“Untuk memperjelas, Amerika Serikat sudah memberi tahu Iran dua jam sebelum mereka mengebom fasilitas nuklir bahwa serangan akan terjadi,” ujar Macgregor.
Pernyataan ini muncul di tengah rentetan konflik mematikan yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat, serta menjadi sorotan global karena dampaknya yang luas terhadap stabilitas Timur Tengah.
Latar Belakang Ketegangan: Israel Menyerang Iran
Ketegangan memuncak pada malam 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan operasi militer secara langsung ke wilayah Iran.
Langkah ini disebut-sebut sebagai respons atas dugaan bahwa Teheran tengah menjalankan program senjata nuklir secara rahasia—sebuah tuduhan yang terus dibantah oleh pemerintah Iran.
Dalam operasi tersebut, Israel mengerahkan serangan udara dan aksi penyusupan oleh kelompok sabotase.
Target utama mereka bukan hanya fasilitas nuklir, tetapi juga personel penting seperti jenderal dan ilmuwan nuklir Iran, serta sejumlah pangkalan udara strategis.
Respons Iran dan Keterlibatan AS
Iran tak tinggal diam. Dalam waktu singkat, negara tersebut melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Bentrokan ini berlangsung intens selama hampir dua minggu, menandai salah satu eskalasi terparah antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Di tengah konflik yang berkecamuk, Amerika Serikat akhirnya ikut turun tangan.
Pada malam 22 Juni, AS meluncurkan serangan udara ke salah satu fasilitas nuklir Iran.
Serangan inilah yang menurut Macgregor sudah diberi peringatan sebelumnya kepada Teheran.
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk