Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada pertemuan 4-1/2 jam antara Sullivan dan Yang di Luksemburg pada Senin (13/6/2022) bahwa AS percaya Beijing dan Washington dapat bekerja sama dalam masalah Korea Utara.
"Jake menyuarakan keprihatinan, khususnya, tentang veto, yang datang menyusul serangkaian peluncuran rudal balistik yang signifikan yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya dan persiapan ... untuk uji coba nuklir potensial," kata pejabat itu, dikutip laman Reuters.
"Masing-masing pihak menunjukkan posisi mereka dan cara kita melihat situasinya, dan tentu saja Jake menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami percaya ini adalah area di mana Amerika Serikat dan China harus dapat bekerja sama," kata pejabat itu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington akan mempertahankan tekanan pada Korea Utara sampai Pyongyang mengubah arah.
Hal itu menyusul pertemuan dengan mitranya dari Korea Selatan yang mendesak China untuk membujuk Korea Utara agar tidak melanjutkan uji coba nuklir.
Sebuah pembacaan oleh kantor berita China Xinhua pada pertemuan itu tidak merinci apa yang dibahas, hanya mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional seperti "isu nuklir Semenanjung Korea."
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak