"Gak apa-apa, yang penting kaum 58 sudah bangga bapak sejajar sama mereka," komentar akun @iw2***, merujuk pada pendukung Prabowo.
3. Tim 'Pakar Hubungan Internasional': "Jepang Main Aman"
Ada juga analisis yang lebih dalam, menghubungkannya dengan strategi media Jepang dan situasi di Indonesia.
"Jepang negara yang enggak memberitakan sesuatu yang bisa mengundang kontroversi, karena kebetulan negara kita kemarin sedang ramai... dan lagi negara kita belum sekokoh tiga negara yg dipimpin tiga presiden tersebut," kata akun @27ave***.
Alasan Teknis dan Editorial
Dalam praktik jurnalistik, pemotongan (cropping) foto adalah hal biasa. Ada beberapa kemungkinan alasan:
Pertimbangan layout – Halaman depan koran memiliki ruang terbatas.
Dengan memotong sisi frame, fokus foto lebih seimbang terhadap tokoh yang dianggap inti dalam narasi berita.
Fokus editorial – Berita utama Yomiuri saat itu menyoroti peran Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara dalam parade.
Karena itu, framing difokuskan pada tiga tokoh tersebut.
Dengan demikian, tidak ada bukti resmi bahwa pemotongan foto dilakukan untuk meremehkan Indonesia, melainkan bagian dari kebijakan redaksi yang lazim.
Hubungan Indonesia dan Jepang: Erat, tapi Bukan Alasan Foto Dipotong
Muncul pertanyaan, apakah pemotongan foto Prabowo di koran Jepang ada kaitannya dengan kedekatan hubungan Indonesia–Jepang, atau karena Indonesia dikenal sebagai negara non blok.
Tidak ada indikasi langsung bahwa faktor diplomasi menjadi penyebab.
Hubungan Indonesia dan Jepang memang sangat erat, Jepang masih salah satu mitra dagang dan investor terbesar Indonesia, mulai dari otomotif, infrastruktur, hingga energi.
Kedekatan ini berjalan stabil dan tidak terganggu oleh isu foto.
Di sisi lain, Politik luar negeri Indonesia menganut prinsip bebas aktif sebagai bagian dari Gerakan Non Blok (GNB).
Artinya, Indonesia tetap menjaga komunikasi dan kerja sama dengan berbagai blok kekuatan global, baik Amerika Serikat dan sekutu, Jepang, maupun Tiongkok dan Rusia.
Sikap ini membuat Indonesia fleksibel, tidak terikat pada satu kutub politik internasional.
Dengan demikian, foto Prabowo dicrop lebih mungkin karena alasan teknis redaksi dan fokus pemberitaan Yomiuri Shimbun, bukan karena faktor politik atau diplomatik.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!