Pada Selasa (21/6), tentara Bangladesh naik perahu mengarungi air payau untuk menyelamatkan mereka yang membutuhkan atau mengirim makanan dan air ke beberapa orang dari 9,5 juta jiwa yang terdampar. Menurut otoritas, sedikitnya 69 orang tewas dalam bencana tersebut.
Hujan deras pekan lalu menyebabkan sungai-sungai di Bangladesh meluap. Ini terjadi kurang dari sebulan setelah negara bagian Assam, India, dilanda banjir serupa yang dipicu hujan. Bencana tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang di sana.
Bangladesh dianggap sebagai salah satu negara paling rentan terhadap iklim di dunia. Berdasarkan analisis tahun 2015 oleh Institut Bank Dunia, sekitar 3,5 juta orang Bangladesh berisiko dilanda kebanjiran sungai setiap tahun. Banjir juga mengancam pertanian, infrastruktur, dan pasokan air bersih negara.
"Negara-negara di kawasan itu menderita jika tak ada hujan. Mereka juga menderita jika terlalu banyak hujan. Yang mereka butuhkan adalah curah hujan yang stabil, seperti yang kita alami di masa lalu dan seperti yang terancam sekarang di bawah pemanasan global," pungkas Anders Levermann, ilmuwan iklim di Institut Penelitian Dampak Iklim Potsdam dan Universitas Columbia.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak