polhukam.id - Peta produsen opium dunia kini bergeser, di mana Myanmar sebuah negara di Asia Tenggara muncul sebagai produsen opium terbesar di dunia pada tahun 2023, torehan tersebut mengalahkan Afghanistan.
Hal tersebut menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Diketahui Negara itu telah lama diakui sebagai bagian dari Segitiga Emas – rute perdagangan narkotika utama yang melibatkan Myanmar, Thailand, dan Laos.
Negara itu terkenal karena budidaya bunga poppy yang menjadi sumber utama ekstraksi opium, bahan utama pembuatan heroin.
Baca Juga: Konferensi Internasional Generasi Emas ASEAN Membawa Semangat Menuju Indonesia Emas 2045
Berikut ada lima alasan mengapa negara yang dilanda konflik ini berhasil meraih posisi teratas sebagai produsen opium terbesar di dunia, seperti yang dilansir Penabicara dari BBCnewsindonesia, Sabtu, 17 Desember 2023:
1. Perang Sipil yang Eskalatif
Sejak memperoleh kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada tahun 1948, pemerintah pusat Myanmar terus terlibat konflik dengan kelompok etnis minoritas yang tinggal di daerah perbukitan di perbatasan negara tersebut.
Situasi memburuk pada tahun 2021 akibat kudeta militer, yang berujung pada serangan militer terus-menerus terhadap warga sipil yang menggelar demonstrasi pro-demokrasi.
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!