Padahal, jutaan orang di penjuru dunia dari berbagai latarbelakang suku, bangsa dan agama yang berbeda- beda, sudah melakukan demonstrasi menuntut agar Israel menghentikan aksinya itu.
“18 ribu lebih korban jiwa rakyat Palestina, di mana 8.000 lebih terdiri dari anak-anak dan 6.200 perempuan meninggal dunia,” papar Jazuli Juwaini.
“Pantas kita bertanya dimana rasa kemanusiaan AS? Dimana pembelaan hak asasi manusia yang selama ini diagung-agungkan dan dijadikan agenda global politik luar negeri AS? Kita sangat kecewa AS telah mati rasa kemanusiaannya di mata dunia,” kata Jazuli Juwaini.
Sebagai Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP), Jazuli Juwaini menambahkan, apa yang dilakukan Amerika Serikat sangat ironis.
Amerika Serikat yang katanya negara paling demokrasi, negara yang paling membela hak asasi manusia, malah memveto resolusi kemanusiaan untuk menghentikan perang dengan korban jiwa sipil begitu besar.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokinsider.com
Artikel Terkait
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi