polhukam.id - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah mencapai 'keputusan nasional' untuk tidak melakukan pembicaraan mengenai pertukaran sandera dengan Israel tanpa adanya gencatan senjata.
Melalui pernyataan hari Kamis, 21 Desember 2023, Hamas menegaskan menuntut penghentian perang menyeluruh di Jalur Gaza.
Mengutip Anadolu, Ismail Haniyeh selaku pemimpin politik Hamas pada Rabu, 20 Desember 2023 sempat berupaya memediasi kesepatan baru tentang pertukaran sandera dengan Israel.
Hal itu disampaikan Ismail Haniyeh saat tiba di Kairo, Mesir.
Baca Juga: Pasca-Mengundurkan Diri, Ketua KPK Firli Bahuri Mangkir dari Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya
Sementara dalam jeda kemanusiaan di Gaza bulan lalu, Hamas telah membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing.
Jumlah itu ditukar dengan 240 warga Palestina termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak yang disandera Israel.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak