Dia mengatakan itu adalah salah satu tempat yang sebelumnya disuruh oleh militer Israel kepada warga Palestina di Gaza untuk dievakuasi.
“Sebagian besar korban saat ini adalah warga sipil, termasuk bayi [berusia] dua minggu yang terbunuh dengan darah dingin dalam genosida ini,” kata Azzoum.
Ia membandingkan serangan tersebut dengan serangan yang terjadi di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 90 orang.
Kamp al-Maghazi juga diserang bulan lalu ketika sedikitnya 50 warga Palestina terbunuh.
Azzoum mengatakan daerah sekitar kamp telah menjadi sasaran penembakan intensif Israel dalam beberapa hari terakhir.
Rumah sakit terdekat dengan kamp tersebut adalah Rumah Sakit Al-Aqsa tetapi fasilitas kesehatan tidak berfungsi di seluruh Gaza karena Israel terus membombardir wilayah tersebut selama tiga bulan, menewaskan lebih dari 20.400 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak