"Mengingat kondisi kehidupan dan kurangnya layanan kesehatan, ada lebih banyak orang yang bisa meninggal karena penyakit dibandingkan pengeboman," ungkap Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus bulan lalu via platform X alias Twitter.
Awal bulan ini, terdapat banyak laporan tentang penyebaran wabah disentri pada kalangan tentara Israel di Jalur Gaza.
Meningkatnya penyakit diare dan usus memerlukan evakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Penyebab wabah tersebut diperkirakan karena patogen menular Shigella, sanitasi yang tidak memadai dan penyimpanan makanan yang buruk, akibat serangan Israel diduga sebagai sumber penularan.
Layanan kesehatan yang hancur dan penggunaan antibiotik yang tidak terkendali mendorong bakteri resistan muncul di medan perang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dewantaranews.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak