Pada awal pemerintahan, Taliban mengklaim bahwa kekuasaannya tidak akan sama dengan pendahulunya. Mereka menyatakan akan membebaskan wanita untuk mengakses pendidikan, meskipun pada kenyataannya hal itu tidak pernah terwujud.
Wanita-wanita di Afghanistan hanya diizinkan mengenyam pendidikan sekolah dasar. Sedangkan untuk sekolah menengah dan lanjutan hanya bisa diakses oleh anak laki-laki.
Pemerintah Taliban bahkan melarang wanita bekerja dan bepergian tanpa mahram. Tentu saja hal ini sangat menyulitkan mereka untuk mencari nafkah.
Ekonomi Afghanistan yang diambang kehancuran, membuat masyarakatnya semakin kesulitan. Tidak sedikit, orang tua yang menikahkan anak-anak perempuan mereka yang masih dibawah umur menikah dengan seorang laki-laki yang sudah berumur bahkan usia lanjut.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak