"Pada pertemua pertama (Yogyakarta), mereka (G20) sepakat akan tiga hal, yaitu energy access, technology, and financing. Kedua (isu) ini akan kita bahas lebih lanjut terutama Bali Compact. Jadi ada serangkaian principles yang kita bahas dengan mereka untuk mendapatkan kesepakatan awal sebelum maju ke komunike," kata Yudo dalam siaran pers Kamis (23/6/2022).
Seluruh anggota G20, sambung Yudo, telah menandatangani Net Zero Emissions (NZE) berdasarkan kebutuhan negara masing-masing. "Bedanya pertemuan sekarang adalah semua negara G20 sudah mendeklarasikan rencana NZE mereka. Oleh karena itu, kita butuh principles yang mendorong untuk implementasi transisi energi," jelasnya.
Selain Bali Compact, forum transisi energi G20 kali ini akan mempresentasikan kemajuan tiga isu utama yang sudah menjadi kesepakatan di Yogyakarta.
"Kita akan melakukan beberapa update terkait hasil perkembangan stocktake. Kita juga punya banyak virtual webinar. Ini merupakan milestones untuk mencapai satu konsesus. Kita dibantu teman-teman dari organisasi internasional," ungkap Yudo.
Menurut Yudo, salah satu kelebihan dari forum G20 adalah menciptakan gerakan global (global movement). Transisi energi maupun NZE menjadi salah satu isu global sejak pertama kali dibahas di tahun 2018.
"Cukup empat tahun isu transisi energi menjadi pembahasan semua orang dan sebagai grup kita bergerak bersama-sama," terangnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid