Gedung Putih baru setuju memberikan roket tersebut setelah mendapat jaminan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kalau senjata itu tak akan digunakan untuk menyerang sasaran di dalam Rusia.
"Kami tak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menyerang Rusia," tulis Biden pada Rabu (1/6/2022).
Zelensky mengonfirmasinya dalam wawancara untuk jaringan AS Newsmax.
"Kami tak tertarik dengan apa yang terjadi di Rusia. Kami hanya tertarik pada wilayah kami sendiri di Ukraina," tegasnya.
Namun, Rusia tak mempercayai pernyataan Zelensky.
"Untuk bisa percaya, kami perlu memiliki pengalaman Kyiv memenuhi janjinya. Tapi tak ada. Kami yakin AS secara langsung dan sengaja menyiramkan bensin ke api. AS jelas memegang prinsip akan melawan Rusia hingga titik darah penghabisan Ukraina," tutur Peskov.
Roket terbaru ini akan menjadi inti dari paket bantuan senilai USD 700 juta (Rp10 triliun) untuk Ukraina yang akan diresmikan pada Rabu (1/6). Helikopter, senjata antitank, kendaraan taktis, dan suku cadang akan dimasukkan dalam paket bantuan militer ke-11 yang disetujui AS untuk Ukraina sejak invasi dimulai pada Februari.
Sumber: image.akurat.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak