Tokoh agama Buddha dari Kamboja, Venerable Dr Yon Seng Yeath, berbagi perspektif tentang bagaimana melahirkan rasa kemanusiaan dan keadilan.
"Kedamaian mutlak bisa dimulai dari hal kecil yaitu di lingkup keluarga. Dari perspektif agama Buddha, segala hal-hal itu dimulai dari hal kecil. Jika kita tidak bisa memulai dengan hal yang kecil, maka tidak akan bisa melahirkan hal yang besar," kata Yon Seng Yeath.
Setelah keluarga, permasalahan di lingkup komunitas harus diselesaikan. Tak ada konflik di komunitas yang berdasar pada perbedaan.
"Garis besarnya adalah merima perbedaan tidak mencari kesamaan yang memunculkan perpecahan. Perbedaan antarnegara, perbedaan budaya, perbedaan agama, itu tidak masalah," kata Yon Seng Yeath.
Baca Juga: Survei Point Indonesia: Raih Elektabilitas 22,3%, Partai Gerindra Geser Dominasi PDIP
Pertemuan Religious Leaders Summit akan menjadi ajang berbagi perspektif dan wawasan berbasis pengalaman para tokoh agama dalam merespons isu-isu kemanusiaan dan kedamaian. Tokoh agama dari Indonesia yang juga hadir, Elga J Sarapung, menggarisbawahi masih terjadinya kasus kelompok yang mengambil cara untuk memperoleh kedamaian dengan kekerasan.
"Kehidupan itu harusnya saling menghidupkan, bukan saling mematikan, baik karena faktor mayoritas atau minoritas," papar Elga J Sarapung.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: inikebumen.com
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!