POLHUKAM.ID - Suasana rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memanas saat pemerintah, yang diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dicecar habis-habisan soal postur anggaran negara yang dinilai penuh kontradiksi.
Di satu sisi, pemerintah mengklaim telah melakukan efisiensi besar-besaran, namun di sisi lain, defisit APBN justru membengkak dan utang berpotensi bertambah.
Kritik tajam dilontarkan oleh Anggota Banggar dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie Othniel Frederic Palit.
Ia merasa heran dengan logika pemerintah yang telah menginstruksikan penghematan Rp 306,7 triliun melalui Inpres, namun pada akhirnya defisit APBN 2025 justru diperkirakan melebar menjadi Rp 662 triliun dari target awal Rp 616,2 triliun.
Kekesalan Dolfie memuncak saat Sri Mulyani juga meminta izin untuk menggunakan "dana darurat" atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 85,6 triliun untuk menambal kebutuhan anggaran.
"Kenapa tidak jadi dihemat malah utangnya nambah minta izin lagi gunakan SAL, ini narasinya belum jelas," tegas Dolfie kepada Sri Mulyani dalam rapat di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Video detik-detik Dolfie mencecar Sri Mulyani juga ramai beredar di media sosial.
Dolfie juga mempertanyakan keputusan sepihak pemerintah yang membuka blokir anggaran efisiensi sebesar Rp 134,9 triliun tanpa persetujuan DPR.
"Tidak disebutkan di inpresnya syarat dan ketentuan buka blokir, ini harus dijelaskan dulu dasar dari pembukaan blokirnya," cecar Dolfie.
Menghadapi serangan bertubi-tubi, Sri Mulyani memberikan penjelasan komprehensif.
Menurutnya, kondisi APBN saat ini sangat kompleks, dihantam dari sisi penerimaan yang anjlok dan kebutuhan belanja yang mendesak.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur