"Jadi, agenda ini belum selesai sepertinya. Masih ada upaya untuk menyuarakan kembali," kata Hendri.
Agenda kedua, kata dia, berkaitan dengan skenario pertama. Yaitu, jika skenario pertama tak berhasil, Jokowi memilih untuk memberikan dukungan kepada capres di 2024.
"Ini untuk mengamankan kepentingan politiknya," ujar Hendri.
Hendri menyebut, upaya itu terlihat dari cara Jokowi mulai menggalang kekuatan relawannya. Manuver Jokowi ini, sebenarnya membuat resah elite politik di Tanah Air. "Ini yang membuat pemerintah tidak berjalan harmonis dan isu reshuffle terus dipanaskan," pungkasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur