POLHUKAM.ID - Kasus hukum kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) memang telah ditutup.
Polisi sudah menyimpulkan jika peristiwa tersebut ialah tindakan bunuh diri.
Namun, di antara ratusan barang bukti yang dingin dan bisu, ada satu item yang cukup menarik perhatian, yakni sebuah buku berjudul "Diplomat Pertama", yang ternyata adalah karya tulis ADP sendiri.
Bisa jadi Ini bukan sekadar barang bukti.
Jika lakban menunjukkan metode, CCTV merekam gerak, tapi buku ini?
Buku ini adalah jendela terakhir yang mungkin terbuka ke dalam ruang paling privat yakni pikirannya.
Di saat semua jawaban fisik telah ditemukan, buku ini mungkin membuka teka-teki psikologis yang abadi.
Apa sebenarnya isi di balik sampulnya? Apakah ini sebuah fiksi biasa, atau sebuah "surat wasiat" tak terucap yang ia tinggalkan untuk dunia?
Bisa Jadi Bukan Sekadar Barang Bukti, Tapi Artefak Psikologis
Lupakan sejenak analisis forensik. "Diplomat Pertama" harus dibedah dengan pisau analisis psikologis dan sastra.
Sebagai sebuah karya, buku ini adalah napas intelektual terakhirnya yang terekam.
Ia menjadi artefak paling berharga untuk memahami dunia batin seorang pria yang memilih mengakhiri segalanya dalam sunyi.
Berikut adalah tiga kemungkinan di balik isi buku misterius tersebut:
1. Sebuah Fiksi yang Menjadi Cermin Pribadi
Seringkali, seorang penulis menuangkan kegelisahan terdalamnya ke dalam tokoh-tokoh ciptaannya.
Sangat mungkin "Diplomat Pertama" adalah sebuah novel tentang seorang diplomat idealis yang terbentur pada kenyataan pahit.
Mungkinkah protagonisnya adalah cerminan ADP sendiri?
Seorang pria yang berjuang dengan tekanan, kesepian di tengah keramaian, atau krisis moral di dunia diplomasi yang penuh tuntutan?
Setiap konflik dalam buku itu bisa jadi adalah metafora dari perang batin yang ia hadapi.
2. Memoar Tersembunyi atau Jurnal Filosofis
Bagaimana jika ini bukan fiksi sama sekali? "Diplomat Pertama" bisa jadi adalah sebuah memoar yang menyamarkan nama dan tempat, menceritakan pengalamannya, pandangannya tentang dunia, politik, dan makna hidup.
Mungkin di dalamnya terdapat catatan-catatan filosofis tentang eksistensi, kesuksesan, dan kegagalan.
Ini adalah kemungkinan yang paling personal, di mana ia berbicara langsung meski secara tersirat—tentang apa yang ia rasakan.
3. Sebuah Dunia Utopia, Bentuk Eskapisme Tertinggi
Ada kemungkinan ketiga yang lebih tragis.
Mungkin buku itu justru tidak berisi kegelapan sama sekali.
Bisa jadi, "Diplomat Pertama" adalah sebuah dunia utopia, sebuah angan-angan tentang bagaimana seharusnya dunia diplomasi bekerja, atau bagaimana seharusnya hidupnya berjalan.
Jika ini benar, maka buku ini adalah bentuk pelarian (eskapisme) termurninya dari dunia nyata yang tak sanggup lagi ia hadapi.
Sebuah dunia ideal yang hanya bisa ia ciptakan di atas kertas.
Warisan yang Menjadi Teka-Teki Abadi
Apapun isinya, "Diplomat Pertama" kini menjadi warisan intelektual Arya Daru yang paling signifikan.
Mungkin suatu hari nanti keluarga akan memutuskan untuk menerbitkannya, dan dunia bisa membaca langsung apa yang ada di dalamnya.
Namun hingga saat itu tiba, buku ini akan tetap menjadi simbol dari sebuah misteri yang lebih dalam dari sekadar sebab-akibat kematian.
Ia menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, selalu ada cerita, pikiran, dan perasaan yang tak sempat terucap.
Dan mungkin, inilah cara terakhir Arya Daru untuk tetap berbicara, bahkan setelah ia tiada.
Menurut Anda, cerita apa yang sebenarnya ingin disampaikan Arya Daru lewat "Diplomat Pertama"?
CATATAN REDAKSI: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Jika Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Dituding KDRT, Mantan Suami Ancam Bongkar Kartu As Yuni Shara yang Ditutupi 32 Tahun
Farah dan Pesan Salah Kirim: Dugaan Perselingkuhan di Balik Kematian Diplomat Arya Daru
Polisi Beber Bukti, Kenapa Netizen Masih Tak Percaya Arya Daru Bunuh Diri?
Ibu tiri ungkap Farel Prayoga anak hasil selingkuh suaminya dengan perempuan yang sudah bersuami