Presiden Indonesia Dilarang ke Kediri, Kenapa? Ternyata Ini Alasannya!

- Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:50 WIB
Presiden Indonesia Dilarang ke Kediri, Kenapa? Ternyata Ini Alasannya!




POLHUKAM.ID - Mitos tentang pemimpin yang akan lengser setelah berkunjung ke Kediri telah hidup selama puluhan tahun, berawal dari kisah kutukan dan peristiwa yang dialami beberapa presiden Indonesia. 


Setiap daerah memiliki kisah mitos yang dipercaya warga lokal dan diwariskan secara turun-temurun.


Dari semua kisah mitos di Indonesia, ada satu mitos yang bisa dibilang hampir dipercayai oleh semua orang di semua daerah, yaitu mitos pemimpin yang akan lengser setelah berkunjung ke Kediri.


Mitos ini berawal dari pengalaman kunjungan tiga pemimpin besar Indonesia ke sana, yaitu Soekarno, BJ Habibie, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Kenapa Presiden Indonesia Diisukan Tidak Berani Berkunjung ke Kediri?


Alasan mengapa presiden Indonesia diisukan tidak berani datang ke Kediri adalah karena adanya mitos yang mengatakan bahwa setiap pemimpin yang berkunjung ke kota tersebut akan segera lengser berkaitan dengan dua kutukan, yaitu kutukan kitab pada zaman kerajaan Kalingga dan kutukan kerajaan Kediri.


Kutukan Kitab pada Zaman Kerajaan Kalingga


Kutukan ini dipercaya berasal dari kitab hukum pidana yang disusun oleh penguasa kerajaan Kalingga, yaitu Kartikea Singha, suami Ratu Shima.


Kala itu, Kartikea tengah menyusun kitab yang berisi hukum pidana pertama di Nusantara, Kalingga Darma Sastra yang memiliki 119 pasal.


Saat menyusun kitab itu, Kartikea Singha memberikan kutukan yang berbunyi “Siapa kepala negara (yang memiliki jabatan tertinggi) yang tidak suci benar saat memasuki wilayah kota Kediri, maka dia akan jatuh”.


Kutukan Kerajaan Kediri


Menurut riwayat Babat Kadhiri, terdapat kutukan pada Kerajaan Kediri ketika terlibat dalam peperangan dengan musuh.


Bunyinya “Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan terlebih dahulu, akan selalu memenangkan pertempuran. 


Sebaliknya, jika musuh langsung menyerang ke pusat Kerajaan Kediri, maka musuh akan memperoleh kemenangan yang gemilang."


Banyak yang menafsirkannya dengan apabila presiden berani singgah ke Kediri, maka posisi (kekuasaan) mereka akan mudah diserang oleh musuh atau lawan politiknya.


Sampai saat ini, kedua kutukan ini dipercaya masyarakat luas.


Mitos ini semakin dipercaya selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, ia tidak pernah menginjakkan kaki ke Kediri.


Presiden yang Lolos dari Mitos Kediri


Sepanjang sejarahnya, ada tiga pemimpin tertinggi yang pernah datang ke Kediri dan tak lama setelah kunjungannya, mereka tidak bisa mempertahankan jabatannya.


Namun, ada satu-satunya pemimpin yang berhasil datang ke Kediri tanpa terkena mitos ini, yaitu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Hebatnya, SBY datang berkunjung ke Kediri sebanyak dua kali, pada tahun 2007 dan 2014. 


Namun SBY hanya berkunjung di wilayah timur sungai, tidak menyeberangi sungai, ke barat Sungai (Brantas).


Sehingga menurut para ahli budaya, Presiden SBY bisa “selamat” dari kutukan karena ia tidak menyeberangi Sungai Brantas ke wilayah pawiyatan.


Sumber: Inilah

Komentar