POLHUKAM.ID - Mitos tentang pemimpin yang akan lengser setelah berkunjung ke Kediri telah hidup selama puluhan tahun, berawal dari kisah kutukan dan peristiwa yang dialami beberapa presiden Indonesia.
Setiap daerah memiliki kisah mitos yang dipercaya warga lokal dan diwariskan secara turun-temurun.
Dari semua kisah mitos di Indonesia, ada satu mitos yang bisa dibilang hampir dipercayai oleh semua orang di semua daerah, yaitu mitos pemimpin yang akan lengser setelah berkunjung ke Kediri.
Mitos ini berawal dari pengalaman kunjungan tiga pemimpin besar Indonesia ke sana, yaitu Soekarno, BJ Habibie, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Kenapa Presiden Indonesia Diisukan Tidak Berani Berkunjung ke Kediri?
Alasan mengapa presiden Indonesia diisukan tidak berani datang ke Kediri adalah karena adanya mitos yang mengatakan bahwa setiap pemimpin yang berkunjung ke kota tersebut akan segera lengser berkaitan dengan dua kutukan, yaitu kutukan kitab pada zaman kerajaan Kalingga dan kutukan kerajaan Kediri.
Kutukan Kitab pada Zaman Kerajaan Kalingga
Kutukan ini dipercaya berasal dari kitab hukum pidana yang disusun oleh penguasa kerajaan Kalingga, yaitu Kartikea Singha, suami Ratu Shima.
Kala itu, Kartikea tengah menyusun kitab yang berisi hukum pidana pertama di Nusantara, Kalingga Darma Sastra yang memiliki 119 pasal.
Saat menyusun kitab itu, Kartikea Singha memberikan kutukan yang berbunyi “Siapa kepala negara (yang memiliki jabatan tertinggi) yang tidak suci benar saat memasuki wilayah kota Kediri, maka dia akan jatuh”.
Kutukan Kerajaan Kediri
Menurut riwayat Babat Kadhiri, terdapat kutukan pada Kerajaan Kediri ketika terlibat dalam peperangan dengan musuh.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur