Pegawai Bank BUMN berinisial MIP (37) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah sebelumnya dilaporkan diculik di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis 21 Agustus 2025.
Dalam kasus ini, polisi menangkap empat pelaku penculikan serta pembunuhan tersebut di beberapa lokasi. Berikut sejumlah faktanya:
1. Korban Diculik
Peristiwa penculikan terekam kamera CCTV di area parkir pusat perbelanjaan Ciracas. Dalam video berdurasi 38 detik yang kini beredar luas, tampak MIP hendak masuk ke dalam mobil pribadinya berwarna hitam.
Tiba-tiba, sebuah mobil putih yang terparkir di sampingnya membuka pintu, dan sejumlah orang keluar untuk menyergap korban. MIP yang tak sempat melawan langsung diseret masuk ke dalam mobil putih tersebut. Penculikan berlangsung cepat dan tanpa suara mencolok, memperlihatkan bahwa pelaku tampaknya sudah merencanakan aksinya secara matang.
2. Korban Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan
Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, mengonfirmasi penemuan mayat korban.
“Kondisi korban saat itu dilakban di bagian mata, sementara tangan dan kaki diikat,” kata Hotma Sitompul, Jumat (22/8/2025).
3. Hasil Autopsi Jenazah Korban
Jasad kepala cabang pembantu (KCP) salah satu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, MIP (37), yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan telah selesai diautopsi. Polisi menemukan adanya luka akibat hantaman benda tumpul.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Brigjen dr Prima Heru, menjelaskan luka-luka yang ditemukan berada di bagian leher dan dada, baik pada bagian luar maupun dalam tubuh korban.
“Luka-luka ini disebabkan oleh hantaman benda tumpul yang menekan tulang leher dan dada, hingga membuat korban tewas karena kekurangan oksigen,” jelas Prima di RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
4. Empat Pelaku Ditangkap
Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap empat pelaku penculikan dan pembunuhan MIP.
“Benar, empat aktor intelektual telah ditangkap,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, Minggu (24/8/2025).
Para pelaku masing-masing berinisial C, DH, YJ, dan AA. DH, YJ, dan AA ditangkap pada 23 Agustus 2025 di wilayah Solo, Jawa Tengah, sementara C ditangkap di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
5. Detik-detik Penangkapan
Penangkapan DH, YJ, dan AA dilakukan di Solo pada Sabtu (23/8/2025) malam. Dari rekaman video, terlihat polisi membuntuti mobil yang ditumpangi ketiga pelaku.
Saat mobil polisi mendekat, petugas langsung memepet kendaraan para pelaku, membuka pintu, dan menyergap ketiganya di tengah jalan.
“Tangan di belakang, tangan di belakang. Turun, turun semua, tiarap!” terdengar teriakan salah satu anggota polisi.
Ketiga pelaku kemudian diturunkan, diperintahkan tiarap, dan diborgol di lokasi kejadian. Aksi ini sempat menjadi perhatian pengendara yang melintas. Sementara itu, C ditangkap pada Minggu (24/8/2025) sore di kawasan PIK, Jakarta Utara.
6. Mengarah ke Pembunuhan Berencana
Kasus penculikan dan kematian MIP berpotensi dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Namun, aparat kepolisian masih melakukan investigasi sebelum menarik kesimpulan.
Psikolog forensik, Reza Indragiri, menilai kasus ini sejauh ini masih dikategorikan sebagai penculikan.
“Apakah disertai pembunuhan? Pihak kepolisian harus menyelidiki lebih lanjut. Bisa masuk Pasal 338 (pembunuhan biasa), bisa juga Pasal 340 (pembunuhan berencana),” kata Reza, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, motif kejahatan biasanya terbagi dua: emosional dan instrumental.
Motif emosional: dipicu rasa marah, dendam, sakit hati, atau cemburu.
Motif instrumental: bertujuan memperoleh keuntungan, misalnya uang, popularitas, atau menutupi kejahatan lain.
Sumber: okezone
Foto: Empat pelaku penculikan dan pembunuhan pegawai Bank BUMN (foto: dok ist)
Artikel Terkait
Massa Demo 25 Agustus Mulai Padati Gedung DPR, Polisi Pasang Barikade Beton
Heboh Video Syur Jubir Tambang dan Pria China, Polisi Masih Selidiki
Sulit untuk Keluarga Cendana Kuasai Golkar Lagi
Dokumen Rahasia Ungkap Clinton Pernah Ajak Putin Lawan Osama bin Laden