“Halte bus gak akan bisa segitu gampangnya dibakar oleh sipil yang tidak memiliki bubuk mesiu. Halte modern umumnya pakai bahan non-combustible kayak baja, aluminium, kaca tempered/laminated. Artinya, fuel load-nya kecil dan tersebar,” jelasnya.
Ferry menambahkan, saat halte Senen mulai terbakar, ia sedang berada di lokasi dan menyiarkan secara langsung.
Kondisi kala itu, menurutnya, masyarakat sudah mundur akibat gas air mata.
Seruan untuk Menahan Diri
Menutup unggahannya, Ferry mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi dan dimanfaatkan oleh kelompok yang ia maksud.
“Untuk akhir pekan ini, mari kita berstrategi, menahan diri, jangan sampai kita dimanfaatkan oleh kelompok ini,” tegasnya.
Ia menekankan, gerakan massa seharusnya tidak terseret ke dalam kepentingan kelompok yang ingin memperluas kekuasaan.
“Kita tidak berdamai dengan pemerintah, kita juga tidak bersekutu dengan bagian dari pemerintah yang ingin berkuasa lebih. Jaga kawan, jaga teman. Kita punya sesuatu yang mereka gak punya, tak lain tak bukan adalah otak. Mari gunakan sebaik-baiknya,” pungkas Ferry.
👇👇
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur