Ade Armando tanpa malu-malu mengatakan bahwa Gibran adalah Wakil Presiden terbaik sepanjang sejarah Indonesia.
Ia punya argumen untuk menyatakan itu dan tak usah dibantah, ia juga punya hak untuk menyatakan itu. Gibran memang berbeda dengan Wapres-wapres lainnya.
Kalau berbedanya itu dianggap terbaik, itu tak salah juga. Sejak awal dilantik sampai sekarang, Gibran mungkin ingin lebih banyak disorot ketimbang Prabowo.
Mulai dari program Lapor Mas Wapres, bagi-bagi susu gratis, hingga bertemu perwakilan driver Ojol, kemarin.
Sebagai sebuah acara tandingan, kalau anggapan itu benar, maka Gibran boleh dibilang sukses menandingi acara Prabowo di Istana Kepresidenan, bersama ketua partai yang ada kursi di DPR dan ketua lembaga tinggi negara lainnya.
Publik lebih tertarik membahas acara Gibran di Istana Wakil Presiden bersama perwakilan driver Ojol daripada acara Prabowo di Istana Presiden.
Bahkan sampai sekarang masih saja dibahas pertemuan Gibran dengan perwakilan driver Ojol itu.
Kalau Gibran memang sengaja tak dilibatkan Prabowo bertemu dengan ketum-ketum partai yang ada kursi di DPR dan ketua lembaga tinggi negara lainnya, maka seharusnya Gibran tak membuat acara lain pada saat yang bersamaan demi menjaga marwah pertemuan itu.
Memang ada pertanyaan, kenapa Gibran tak dilibatkan? Jawabannya sebetulnya sudah ada, karena memang sejak awal Gibran seperti punya agendanya sendiri.
Ini tak terlalu sulit untuk menangkapnya. Jadi wajar Gibran bermanuver sendiri di tengah situasi agak genting itu.
Prabowo tentu punya alasan, kenapa tak banyak lagi melibatkan Gibran dan tetap membiarkan manuver Gibran terus berjalan sejak awal?
Orang yang melihat pro-kontra ini selalu saja dianggap pihak yang ingin memecah belah hubungan antara Prabowo dan Gibran, bahkan Prabowo dan Jokowi.
Terbaru, ini disampaikan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, terkait rumor yang beredar belakangan ini.
Padahal faktanya anggapan itu muncul karena apa yang dilakukan Gibran, Jokowi, dan para pendukungnya itu sendiri.
Dan agaknya ini akan terus melanjut, bahkan hingga Pilpres 2029 nanti. ***
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris