POLHUKAM.ID - Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, KH Marzuki Mustamar akhirnya angkat bicara soal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.
"Sebenarnya saya tidak ingin berkomentar soal kinerja PBNU 2022-2027. Tidak mau tahu, juga tidak ingin menjejali kepala saya dengan memori perilaku para pemimpin di PBNU," ujar Kiai Marzuki.
"Namun, sekarang, dua skandal itu membuat saya harus angkat bicara," imbuhnya.
Dua skandal yang dia maksud ialah:
1. Dugaan sejumlah PBNU terlibat dalam tindak pidana korupsi kuota tambahan haji 2023-2024-ragam pengadaan barang dan jasa penyelenggaraan haji-indikasi dugaan TPPU haji 2023-2024
2. Soal indikasi mendukung Israel yang ditandai dengan kehadiran Peter Berkowitz serta aktor-aktor global lainnya dalam Akademi Kepemimpinan Nasional PBNU.
"Mengapa dikatakan skandal, karena dugaan perbuatan terkait itu, masuk kategori memalukan dan bisa meruntuhkan martabat jam’iyyah. Tidak hanya jam’iyyah NU yang kena setrap, merembet pula ke figur ulama-kiai pesantren," kata mantan Ketua PWNU Jawa Timur itu.
"Dari dua skandal itu, NU dicibir di bawah, diolok-olok hingga dapat stempel dengan kesan negatif oleh mereka yang tidak mengenal NU dengan baik," imbuhnya.
Kiai Marzuki meyakini jam’iyyah Nahdlatul Ulama, tetap perkumpulan yang suci, penuh kemuliaan, dan keberkahan.
"Saya juga meyakini bahwa yang menjaga kemuliaan NU adalah warga jemaah yang dengan kesederhanaan, mereka mendedikasikan dirinya untuk agama, ilmu, kemashlahatan jemaah dan persaudaraan (ukhuwah) di lingkungan sekitar masing-masing."
"Jadi, penjaga NU berlapis hingga para sholihin yang tidak terendus gemerlap duniawi dan tidak terbaca radar AI," tutur Marzuki.
Namun, Kiai Marzuki geram lantaran semua kesucian, kemuliaan, dan keberkahan tadi terus menerus dirusak.
"Zionisme menembus benteng pertahanan PBNU. Zionisme masuk menyusuri pikiran petinggi PBNU dalam 14 tahun terakhir."
"Saya tidak akan menjelaskan detail dari peristiwa-peristiwa atau dokumen-dokumen yang patut dicurigai. Cukup bagi saya mengungkapkannya saja. Syukur bila pelaku dalam peristiwa itu memberikan klarifikasi," katanya.
Dari dua skandal yang dia maksud itu, Kiai Marzuki pun berharap PBNU menempuh dua mekanisme, yakni memohon maaf kepada warga jam’iyyah, kemudian mundur dan menyerahkan kepemimpinan kepada pemegang mandat jam’iyyah, dan kedua, memohon maaf kepada warga jam’iyyah, lalu mempercepat Muktamar untuk mempertanggungjawabkan mandat.
Sumber: JPNN
Artikel Terkait
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Maling!
HEBOH! Beredar Daftar 7 Nama Bakal Dilantik Jadi Menteri dan Wamen, Ada Grace Natalie Hingga Dudung Abdurachman
Menkeu Purbaya Klarifikasi Soal Anaknya yang Viral: Dia Masih Kecil
Diungkap KPK, Jemaah Khalid Basalamah Merasa Dibohongi