Artinya, jika melihat data perolehan suara Prabowo 2024 dan 2019, maka ada selisih suara 14,09 persen.
Artinya apa? Artinya pengaruh Jokowi dan Gibran cuma 14 persen. Itu pun hasil mengacak-ngacak MK dan KPU.
Ketua MK dan KPU terbukti langgar kode etik. Belum lagi mainan bansos di mana-mana. Dan masih banyak lagi.
PSI jualan nama Jokowi dan terbukti gak laku. PSI tak lolos ke Senayan, karena perolehan suaranya hanya di bawah 4 persen.
Sama dengan PPP juga tak lolos. Padahal taglinenya “PSI PARTAI JOKOWI” tapi faktanya PSI tetap gak lolos.
Dari sini audah jelas, bahwa pengaruh Jokowi dan Gibran cuma menambah suara 14,09 persen.
Kalau mau dibandingkan sama suara Ganjar maupun Anies, ya jauh lah. Ganjar 16,47 persen dan Anies 24,95 persen.
Jadi kesimpulannya apa ?
Prabowo mau gandengan dengan siapapun, potensi menangnya memang sangat besar, karena investasi suaranya sudah diatas 44 persen sejak pilpres 2014.
Suara itu jauh diatas Anies dan Ganjar. Sementara PDIP meski sudah berlawanan dengan Jokowi tetap bisa jadi pemenang pemilu (menang hattrick).
Jadi sudah, ya. Termul gak usah klaim yang berlebihan dan berhalusinasi. Apalagi ngimpi mau jadikan buah ‘karbitan’ presiden di 2029. Masih jauh lah!
(Oleh: Yusuf Muhammad)
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris